Sebagai penghuni yang memukau dari distrik terluar Tata Surya kita, raksasa gas Saturnus berkuasa sebagai planet terindah di family Matahari. Memamerkan sistem cincin gossamer yang indah, yang terdiri dari sebanyak kecil es yang cemerlang di selama planet mereka dalam tarian yang jauh, planet raksasa gas ini terselubung dalam misteri yang menawan dan agung. Cincin Saturnus menyimpan rahasia kuno mereka dengan baik. Namun, pada Januari 2016, semua astronom mengeluarkan hasil riset mereka yang mengindikasikan bahwa mereka telah mengejar jawaban atas di antara dari tidak sedikit rahasia Saturnus, sesudah "menimbang" cincin B Saturnus guna kesatu kalinya. Para astronom mengejar bahwa penampilan bisa menipu, sebab cincin ini berisi lebih tidak banyak material daripada yang tampak oleh mata - dan riset baru ini, yang menilai massa cincin Saturnus, mempunyai implikasi urgen untuk mengungkapkan umur mereka yang sebenarnya, membalas salah satu pertanyaan sangat kontroversial dalam sains planet - apakah cincinnya muda atau tua?
Cincin Saturnus diberi nama cocok huruf menurut keterangan dari urutan penemuannya. Cincin ditunjuk, C, B, dan A. Cincin-A ialah yang sangat luar, cincin-C ialah yang sangat dalam, sementara cincin-B diapit salah satu keduanya. Ada juga sejumlah cincin redup yang terdeteksi lebih baru. Cincin-D ialah struktur yang sangat dekat dengan planetnya, dan paling pingsan. Cincin-F tipis terletak tepat di luar cincin-A, dan di luar tersebut ada dua cincin yang lebih redup yang ditunjuk G dan E. Cincin-cincin itu menunjukkan tidak sedikit struktur pada masing-masing skala, dan sejumlah dipengaruhi oleh berdesak-desakan yang diakibatkan oleh Saturnus. tidak sedikit bulan. Namun, masih tidak sedikit yang mesti diterangkan tentang sifat cincin itu.
Cincin tersebut sendiri membuat bentangan yang paling lebar, ramping, dan tipis yang luasnya selama 250.000 kilometer - tetapi tidak cukup dari puluhan sampai ratusan meter. Dari perspektif sejarah, semua ilmuwan kendala menjelaskan asal usul dan umur cincin Saturnus. Beberapa astronom percaya bahwa mereka paling kuno, struktur purba yang setua Tata Surya anda 4,56 miliar tahun. Namun, semua astronom lain menggagas bahwa mereka benar-benar struktur yang paling muda
Potongan-potongan es yang berkilau yang menyusun sistem cincin halus Saturnus yang estetis berkisar dari partikel-partikel ukuran asap hingga batu-batu besar sebesar sejumlah gedung pencakar langit di New York City. Pirouette kecil yang dingin, berputar, dan kecil ini dalam balet yang jauh saat mereka mengorbit di dekat Saturnus, saling memengaruhi, dan berputar-putar bersama. Fragmen cincin es yang beku juga diprovokasi oleh magnetosfer planet mereka. Magnetosfer didefinisikan sebagai distrik pengaruh magnet suatu planet. Berita kecil yang paling kecil dan es pun berada di bawah pengaruh yang tak tertahankan dari 62 bulan Saturnus yang lebih besar.
Pesawat ruang antariksa Cassini kepunyaan NASA menginjak orbit Saturnus pada tanggal 1 Juli 2004, dan segera mulai mendapatkan sejumlah gambar yang paling mengungkapkan mengenai planet yang paling besar dan estetis ini, tidak sedikit bulannya, dan cincinnya yang terkenal. Meskipun, pada pandangan kesatu, Saturnus tampaknya menjadi planet yang damai dan tenang ketika disaksikan dari kejauhan, pemantauan yang lebih dekat mengungkapkan bagaimana pemantauan jarak dekat yang paling menipu terhadap dunia yang jauh ini bisa terjadi. Gambar yang lebih dekat yang berasal dari wahana Cassini mengungkap apa yang dinamakan sebagai Great Springtime Storm yang mengguncang Saturnus dengan keras pada bulan-bulan kesatu 2011. Badai yang kuat, berputar-putar, dan laksana badai diadukan oleh NASA pada 25 Oktober 2012. Memang, badai ini begitu powerful sehingga memperlihatkan tutupan awan besar sebesar Bumi!
Selama perjalanan panjang dari orbit Saturnus sekitar 29 tahun, bintang anda yang berapi-api dan sinar cahaya yang berkilauan bergerak dari unsur utara ke unsur selatan di atas planet gas yang paling besar ini dan cincin-cincinnya yang estetis - dan lantas kembali lagi. Sinar matahari yang berubah mengakibatkan suhu cincin bervariasi dari satu musim ke musim berikutnya.
Pelajaran Sejarah
Astronom besar Italia, Galileo Galilei, mengolah teleskopnya yang kecil dan paling primitif ke langit berbintang pada 1610, dan menjadi orang kesatu yang meneliti cincin Saturnus. Meskipun refleksi dari cincin menambah kecerahan Saturnus, mereka tidak dapat dicermati dari Bumi dengan mata telanjang, dan Galileo tidak dapat meneliti mereka dengan lumayan baik untuk mengejar sifat pribumi mereka. Galileo mencatat dalam suatu surat untuk Duke of Tuscany bahwa "planetnya Saturnus tidak sendirian, namun terdiri dari tiga, yang nyaris saling menyentuh dan tidak pernah bergerak atau berubah berkaitan dengan satu sama lain." Pada tahun 1612, cincin tersebut sepertinya hilang. Ini sebab bidang cincin-cincin tersebut berorientasi tepat di Bumi. Galileo bingung dan bertanya-tanya apakah Saturnus "menelan anak-anaknya?" Di sini, Galileo merujuk pada mitos Yunani dan Romawi di mana Saturnus (Yunani, Cronus), melahap anak-anaknya sendiri untuk menangkal mereka menggulingkannya. Namun, yang mencengangkan Galileo, struktur membingungkan muncul berpulang kepada 1613.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar