Selasa, 26 November 2019

cincin tunangan Kabupaten Kepulauan Seribu


 Pariwisata ialah industri yang berkembang pesat. Dengan banyaknya pelancong yang berduyun-duyun ke sekian banyak  tujuan di semua dunia, pariwisata menjadi di antara pasar bisnis paling pantas di dunia. Namun, perjalanan udara, perjalanan mobil dan aspek pariwisata lainnya meningkatkan krisis polusi di planet ini dan ini menjadi masalah. Operator perjalanan dan perusahaan perhotelan menyadari bahwa sejumlah tindakan butuh diambil, dan Ekowisata dibuat sebagai penyelesaian untuk masalah ini.

Ekowisata kini menjadi di antara sektor industri pariwisata yang sangat cepat berkembang. Ekowisata melibatkan pelestarian keanekaragaman hayati dan kebiasaan melalui edukasi penduduk lokal dan turis. Dengan mengayomi ekosistem, ekosistem ini mempunyai efek positif pada masyarakat lokal dan mata pencaharian mereka melewati partisipasi mereka dalam proyek-proyek dan mengurangi akibat pada lingkungan.

Mengapa Ekowisata?

Operator wisata yang menawarkan ekowisata pada dasarnya ialah operator yang tidak membuat akibat negatif terhadap lingkungan dan menolong mempertahankan dan mempromosikan kehidupan ekosistem lokal.

Kegiatan mereka seharusnya tidak mengotori lingkungan setempat dan mempunyai hubungan yang saling menguntungkan dengan warga setempat melewati pendidikan mengenai bagaimana menjaga diri tanpa merusak lingkungan. Di Afrika Selatan, melatih penduduk setempat teknik membuat kerajinan dari kaleng kosong dan wadah bekas guna meminimalkan sampah dan menolong menciptakan sumber pendapatan ialah salah satu contohnya. Operator tur pun harus dilibatkan dalam edukasi penduduk setempat mengenai lingkungan dan melatih mereka bagaimana hidup selaras dengannya, bukannya merusaknya.

Ada tidak sedikit manfaat untuk ekowisata, namun tidak sedikit penyedia layanan perhotelan mengklaim bahwa mereka menawarkan liburan dan akomodasi ekowisata saat tidak. Pemerintah dan penyedia pariwisata condong ke arah promosi apa juga yang melibatkan alam sebagai ekowisata, memungkinkan pekerjaan yang tidak didasarkan pada pengembangan lingkungan dan masyarakat yang berkelanjutan.

Usaha pariwisata laksana pariwisata dominan  rendah, pariwisata ramah lingkungan, pariwisata bio, dan pariwisata yang bertanggung jawab secara ekologis diiklankan sebagai ekowisata saat mereka tidak tergolong dalam kelompok ini secara realistis.

Masalah dengan Eco-Tourism Palsu

"Cuci hijau" ialah istilah yang dipakai untuk mencerminkan terjadinya operator pariwisata yang mengklaim menawarkan liburan ramah lingkungan sebenarnya sebenarnya, merusak lingkungan. Praktik ini melibatkan komersialisasi pariwisata yang melibatkan alam dan sejumlah proyek ekologi sebagai ekowisata. Banyak orang berbondong-bondong ke operator pariwisata ini dan akhirnya mengerjakan lebih tidak sedikit kerusakan lingkungan daripada andai mereka tidak memakai operator 'hijau'. Mereka merusak lingkungan, tidak peka terhadap kebutuhan kebiasaan dan mengeksploitasi ekonomi pariwisata. Mereka pun menyesatkan wisatawan sebab mereka menghimbau kemauan untuk menolong lingkungan yang dipunyai wisatawan, tetapi merusak lingkungan, tidak memberi semua wisatawan apa yang mereka minta.

Meskipun sejumlah operator mengisi pedoman, barangkali masih ada akibat negatif terhadap lingkungan dan masyarakat setempat. Operator ekowisata butuh memiliki akibat positif lengkap terhadap lingkungan dengan sedikit, andai tidak, tidak ada akibat negatif. Jika ada akibat negatif, ini mesti ditentang dengan sejumlah tindakan kompensasi seperti menempatkan pohon dan sebagainya.

Afrika Selatan ketika ini menuai tidak sedikit manfaat ekonomi dari ekowisata namun masih terdapat masalah dengan pemindahan orang, pelanggaran hak konstitusional dan akibat negatif terhadap lingkungan dari pekerjaan pariwisata.

Operator ekowisata mesti dilibatkan dalam mengerjakan investasi dalam ekosistem dan konservasi lokal. Peremajaan sumber daya alam dan edukasi penduduk setempat dalam hidup selaras dengan ekosistem ini paling penting untuk ekowisata. Pendidikan wisatawan, menolong mata pencaharian warga setempat dalam menyokong diri mereka sendiri tanpa akibat negatif terhadap lingkungan dan konservasi keanekaragaman hayati dan kebiasaan tidak melulu harus didukung namun juga dijangkau melalui ekowisata. Uang yang didapatkan dari ekowisata pun harus diinvestasikan guna melanjutkan upaya konservasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar