Aneh sebab tampaknya pemakaian cincin kawin oleh laki-laki tidak umum sampai ketika ini. Sedangkan perempuan telah menggunakan cincin kawin sekitar ribuan tahun, lelaki belum. Penggunaan cincin sebagai simbol cinta abadi yang diabadikan dalam pernikahan dapat dicari kembali ribuan tahun. Tapi tidak terlampau untuk pria.
Faktanya, sekitar perang dunia kedua pemakaian cincin kawin oleh laki-laki menjadi lebih umum. (Perhatikan bahwa cincin kawin lelaki dan cincin kawin lelaki dapat dipertukarkan, dua-duanya berarti urusan yang sama.)
Sudah menjadi kebiasaan untuk prajurit AS guna berperang guna mempublikasikan kedudukan perkawinan mereka dengan mengenakan cincin kawin seorang pria. Mereka senang memberitahukan komitmen mereka untuk istri mereka dengan menggunakan simbol publik yang mengaku komitmen tersebut untuk semua. Mengingat bahwa kelaziman memakai cincin kawin lelaki ini lumayan baru, tersebut semua lebih dipuji bahwa orang-orang ini mau untuk mencungkil ketidakjelasan pernikahan yang tersedia untuk mereka dari tidak mengenakan cincin dan secara aktif memilih untuk menciptakan pernyataan publik mengenai pilihan mereka.
Cincin kawin lelaki telah menjadi semakin umum sejak ketika itu. Hari ini barangkali sama lazimnya untuk pria yang baru menikah untuk menggunakan cincin sama sekali. Ini mungkin diakibatkan oleh sejumlah faktor. Pria canggih mungkin memandang tersebut tugasnya guna memilih untuk menciptakan pernyataan perkawinan publik yang sama laksana istrinya. Dan istrinya barangkali memandangnya sebagai situasi pernikahan yang dia lakukan. Lagi pula, di hari-hari ini kesetaraan, andai dia siap untuk menciptakan pernyataan maka mestikah dia tidak melakukannya juga?
Terlepas dari fakta bahwa menggunakan cincin oleh seorang wanita ialah masalah pilihan, tersebut sebenarnya nyaris wajib karena kenyataan bahwa tersebut sangat umum. Banyak perempuan bahkan tidak mempertimbangkan bisa jadi untuk tidak memakainya. Namun, tidak jarang kali seorang pria seringkali memandang mengenakan cincin kawin lelaki sangat hati-hati.
Ada sebanyak masalah yang butuh dipertimbangkan. Pertama, apakah dia cemas tentang tampilan publik kedudukan pernikahannya? Beberapa pria, apakah benar atau salah, dalam bahaya oleh ini. Yang beda sama sekali tidak peduli.
Kedua sementara pemakaian perhiasan oleh wanita paling umum sampai-sampai tidak biasa-biasa saja yang belum pasti berlaku guna pria. Bagi tidak sedikit pria mengenakan cincin kawin mens melulu kasus diminta untuk menggunakan perhiasan. Pria tidak jarang merasa tidak nyaman menggunakan perhiasan dan dalam tidak sedikit kasus belum pernah melakukannya sebelumnya. Sementara sejumlah pria menyaksikan cincin kawin mereka bertolak belakang dengan menggunakan perhiasan biasa, yang beda merasa sama saja seakan-akan mereka diminta untuk menggunakan cincin telinga. "Itu tidak dilaksanakan oleh laki-laki". Penulis, misalnya, menggunakan cincin kawin pria, namun tidak bakal pernah mempertimbangkan untuk menggunakan perhiasan jenis beda apa pun.
Dan karena tidak sedikit pria tidak pernah menggunakan perhiasan dalam format apa juga sebelum mereka tidak tahu bagaimana rasanya mempunyai sesuatu secara permanen di jari. Apakah berat? Apakah tersebut gosok? Konyol untuk wanita, urusan ini dapat menjadi perhatian beberapa pria.
(Jika ini benar-benar menjadi perhatian, sangat barangkali untuk mengejar toko perhiasan murah, melakukan pembelian cincin termurah yang terdapat dan memakainya sebentar. Lihat serupa seperti apa rasanya. Dan cari tahu ukuran kita pada ketika yang sama.)
Cincin kawin pria, di mata beberapa pria, ialah banci. "Pria sejati" sama sekali tidak menggunakan cincin atau perhiasan. Ini menjadi tidak cukup masalah sebab pemakaian cincin kawin lelaki menjadi lebih umum, namun masih menjadi masalah dengan tidak sedikit pria.
Budaya pun menjadi pertimbangan. Dalam tidak sedikit budaya, pemakaian cincin kawin oleh lelaki tidak bakal pernah dianggap. Pria mesti beranggapan tentang bagaimana kebiasaan khusus mereka, dan pun agama mereka, akan menyaksikan pemakaian cincin kawin.
Ada pun pertimbangan praktis. Banyak lelaki terlibat dalam perniagaan di mana mengenakan cincin kawin lelaki akan benar-benar berbahaya. Meskipun tidak mungkin tersebut sangat mungkin untuk cincin guna terjebak dalam mesin. Dalam sejumlah pekerjaan, suatu cincin tidak bisa dikenakan pada kegiatan tersebut, dan mesti dilepas. Ini juga dapat berlaku guna wanita.
Namun, pada akhirnya, mengenakan cincin lelaki hanyalah di antara dari tidak sedikit pilihan yang mesti dilaksanakan pria sesudah dia menciptakan komitmen guna menikah. Dan tersebut sering adalahpilihan yang diciptakan oleh pasangan bersama, barangkali salah satu yang kesatu mereka buat bareng tentang pernikahan mereka.
Di jari mana cincin tersebut dipakai, dan mengapa?
Umumnya cincin kawin seorang lelaki dikenakan di jari manis, sama laksana untuk wanita. Jari manis, untuk pria yang belum menikah yang tidak terbiasa dengan konsep itu, ialah jari keempat tangan kiri. Ini dirasakan sebagai jari yang sangat dekat dengan jantung.
Gagasan ini berasal dari orang-orang Yunani kuno yang percaya bahwa jari ini mempunyai arteri yang mengalir langsung ke jantung. Sementara secara anatomis salah, ini menciptakan dongeng yang bagus.
Jadi kalian berdua menyimpulkan bahwa dia akan menggunakan cincin kawin pria!
Begitu lelaki atau pasangan tersebut memutuskan untuk melakukan pembelian cincin kawin lelaki untuknya, masih ada sejumlah pilihan. Apakah mereka hendak memakai set yang cocok? Atau apakah dia lebih suka cincinnya tampak sangat bertolak belakang dengan cincin istrinya. Sangat mungkin untuk pasangan untuk melakukan pembelian cincin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar