Selasa, 26 November 2019

cincin tunangan kota Jakarta Utara


 Pariwisata yang bertanggung jawab ialah konsep baru dalam industri pariwisata. Konsep ini dikembangkan oleh Jost Krippendorf pada 1980-an. Tujuannya ialah untuk "mengembangkan dan mempromosikan bentuk-bentuk baru pariwisata, yang bakal membawa guna sebesar mungkin untuk semua peserta - pelancong, populasi tuan lokasi tinggal dan bisnis wisata, tanpa menyebabkan kehancuran ekologis dan sosial yang tak tertahankan."

Pariwisata yang bertanggung jawab bisa didefinisikan sebagai "pariwisata yang membuat tempat yang lebih baik untuk orang guna tinggal, dan lokasi yang lebih baik guna dikunjungi". Beberapa destinasi utama dari pariwisata yang bertanggung jawab ialah sebagai berikut:

1. Bagi menghormati kebiasaan lokal - tradisi, agama dan warisan yang dibangun.
2. Untuk mengayomi lingkungan - flora, hewan dan bentang alamnya.
3. Bagi melestarikan sumber daya alam - dari sumber ke tujuan.
4. Bagi memberi manfaat untuk masyarakat lokal - baik secara ekonomi maupun sosial.
5. Bagi meminimalkan polusi - melewati kebisingan, pengasingan limbah, dan kemacetan.

Singkatnya, pariwisata yang bertanggung jawab ialah bentuk pariwisata di mana inisiatif dan tanggung jawab dipungut oleh wisatawan dan agen perjalanan guna memaksimalkan akibat positif dan meminimalkan akibat negatif terhadap lingkungan, tradisi dan warisan kebiasaan di distrik tersebut.

Pariwisata yang Bertanggung Jawab ialah tren global yang berkembang pesat. Beberapa negara laksana Afrika Selatan, Inggris, Amerika Serikat, Gambia, Sri Lanka, dan India telah mempraktikkan Pariwisata Bertanggung Jawab dan secara bertahap negara-negara lain pun mengikuti ideologi negara-negara ini.

India mempunyai ruang lingkup yang luas untuk hadir sebagai destinasi wisata yang bertanggung jawab. Industri pariwisata India sudah berkembang pesat dalam lima tahun terakhir dan sudah tentu bahwa dalam tahun-tahun mendatang India bakal menjadi destinasi wisata panas di Asia Tenggara. Untuk menjaga proses perkembangan ini, seluruh pemangku kepentingan industri pariwisata India perlu, yakni operator tur, lembaga pemerintah, dan LSM mesti bekerja dalam kohesi. Mereka mesti mengayomi warisan negara anda yang pada gilirannya bakal bermanfaat untuk masyarakat lokal dan wisatawan.

Untuk mengembangkan India sebagai destinasi wisata yang bertanggung jawab, ICRT India yang adalahsingkatan dari International Centre For Resposible Tourism bekerja dalam kolaborasi dengan sektor swasta, pemerintah dan komunitas lokal. Ini ialah organisasi nirlaba yang berbasis di Bangolore, didirikan pada tahun 2006, yang destinasi utamanya ialah "mengambil tanggung jawab untuk menjangkau pariwisata berkelanjutan, dan untuk membuat tempat yang lebih baik untuk orang untuk bermukim dan untuk orang guna dikunjungi." Ini menyerahkan saran kebijakan, riset dan konsultasi mengenai pengembangan Pariwisata Bertanggung Jawab di India.

Di antara seluruh negara unsur India, Kerala sudah merintis dalam mempraktikkan usulan pariwisata inovatif. Ini ialah negara yang kaya bakal tradisi dan budaya. Ini telah mengawali pariwisata yang bertanggung jawab di negara unsur untuk membuat kesadaran salah satu semua pemangku kepentingan guna lingkungan yang lebih baik untuk bermukim dan berkunjung. Kerala telah mengadakan konferensi pariwisata Bertanggung Jawab Internasional kedua dari 21 Maret sampai 24 Maret 2008.

Beberapa proyek pariwisata Bertanggung jawab yang sukses di India ialah -

"Sunderban Jungle Camp" diprakarsai oleh kumpulan Bantuan Pariwisata guna menghubungkan website warisan dan area lindung Sunderban dengan mata pencaharian masyarakat lokal melewati pariwisata berbasis masyarakat, lingkungan dan tanggung jawab sosial.

"Sedarlah dan bersinar" ialah proyek Pariwisata Bertanggung Jawab yang sukses. Proyek ini dibuka oleh Pensiunan Jenderal Angkatan Darat India "Jimmy" Singh pada bulan Mei 2006 guna mengembangkan Dataran Tinggi Samthar dekat Kalimpong (40km) sebagai destinasi wisata tergantung pada liburan homestay, kerajinan lokal dan produk lainnya. Proyek ini telah menolong masyarakat setempat untuk menambah gaya hidup mereka dan wilayah itu untuk menciptakan tanda pada peta wisata India.

Proyek Pariwisata Bertanggung Jawab beda dari India ialah di desa Wisata Rempah-rempah Anakkara di wilayah Idukki, Kerala. Proyek ini dibuka pada Oktober 2004 oleh Women in Agriculture (WIA), sekelompok perempuan yang bergandengan tangan guna melestarikan alam, berbagi guna pariwisata salah satu penduduk setempat dan menambah ekonomi lokal. Proyek ini sudah memungkinkan semua wanita ini untuk menambah standar hidup mereka dengan menyerahkan bagian penghasilan mereka dalam kesejahteraan family mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar