Selasa, 26 November 2019

cincin tunangan kabupaten Solok Selatan



Saya berangkat pada akhir November guna merayakan Thanksgiving guna perjalanan campuran ke Praha, Budapest dan Wina, tiga kota yang terhubung oleh Sungai Danube.

Perhentian kesatu saya, Praha, ialah kota yang benar-benar ajaib. Aku tinggal di sekitar Jembatan Charles yang estetis yang diisi patung-patung dan diisi oleh semua pelukis yang menjual barang-barang mereka. Kota Tua melulu berjarak sejumlah menit berlangsung kaki. Bagi mendapatkan kecocokan saya, saya memungut tur kota separuh hari dan dengan cepat mengidentifikasi pemandangan teratas dibuka dengan atraksi utama, Kastil Praha. Kastil asli di bina pada abad ke-9 Masehi. Rumah masa kemudian raja-raja Bohemia, bangunan Kastil tergolong Katedral St. Vitus juga. Jika masa-masa Anda tepat, kita dapat menyaksikan pergantian penjaga atau merasakan konser di kompleks. Dua alun-alun kota utama ialah Wenceslas Square dan yang dekat dengan Old Town Square. Yang terakhir ini familiar dengan pemandangan dari Menara Hall dan mengandung patung Jan Hus. Namun, itu ialah bunyi berdentang dari Jam Astronomi yang unik perhatian tidak sedikit wisatawan sepanjang tahun. Kawasan Yahudi yang bersejarah mencakup, salah satu tempat-tempat wisata utama untuk para pengunjung, Museum Yahudi dan Pemakaman Yahudi Kuno. Bangunan utama lainnya yang jangan dilewatkan ialah Sinagog Lama-Baru yang berasal dari abad ke-13 dan sinagog tertua di Eropa Tengah.

Satu kendala praktis hadir pada hari Sabtu yang hujan dan dingin: menemukan lebih tidak sedikit mata duit lokal. Meskipun kartu bank AS saya bekerja pada teller otomatis bank, saya tadinya bingung berdiri di luar pintu tertutup ke bank lokal pada pagi akhir pekan itu. Passersby tidak mempunyai saran tentang teknik masuk untuk memakai ATM. Kemudian saya sadar: Jika kartu bank saya dikodekan guna transfer dana elektronik di dalam bank, tersebut akan menggiatkan pintu masuk juga. Mirabile dictu: pintu terbuka, dan krisis jangka pendek terselesaikan.

Budapest mempresentasikan ujung spektrum dari Praha. Di yang terakhir, bangunan tampaknya baru-baru ini dicat ulang nyaris dengan harapan tidak sedikit wisatawan yang datang. Budapest mempunyai udara yang lebih halus. Kota yang terbagi antara Buda dan Pest ini terlihat percaya diri dalam masa lalunya yang diberikan contoh oleh Alun-alun Pahlawan dengan statuta pusatnya yang memberi penghormatan untuk 1.000 tahun sejarah Hongaria. Di unsur atas susunan saya ialah Parlemen Budapest, permata arsitektur Kebangkitan Gotik yang menghadap ke Danube. Meskipun Hongaria tidak lagi sebuah kerajaan, ini ialah rumah untuk perhiasan mahkota kekaisaran. Pemandangan puncak lainnya ialah Opera Negara, sebanyak gereja, laksana Basilika St Stephen dan Gereja Matthias, serta sejumlah museum, laksana Museum Seni Rupa dan Galeri Nasional Hongaria. Terakhir, trafik ke Budapest tidak akan menyeluruh tanpa tur ke Kastil Budapest dan pemandangan kota dari Bukit Gellert dan Benteng.

Setelah menjadi pelajar pertukaran di Jerman, saya senang sesudah tiba di Wina bahwa saya dapat berkata dalam bahasa setempat. Tentu saja, tersebut tidak menangkal setiap miskomunikasi. Karena belum mengecek peta kota saat saya bertanya mengenai pergi ke Opera sesudah gelap, saya benar-benar malu mengejar hotel saya tepat di seberang jalan sempit dari Gedung Opera. Petugas tersebut pasti bertanya-tanya bagaimana saya dapat menyeberangi lautan namun khawatir melulu menyeberang jalan di Wina.

Dari masa sekolah saya, saya memiliki sejumlah pengetahuan mengenai sejarah Kekaisaran Austro-Hungaria yang memberi saya rasa yang baik dari pemandangan yang mesti dilihat. Di dekat unsur atas susunan saya ialah Istana Schoenbrunn, pernah menjadi rumah untuk Maria Theresa, ibu dari yang lebih terkenal, atau terkenal, Marie Antoinette. Setelah naik kereta bawah tanah singkat, saya mendarat tepat pada waktunya guna Natal tahunan outdoor dan Pameran Tahun Baru mereka. Dengan ukurannya yang spektakuler dengan lebih dari 1.400 kamar dan penghuninya yang bersejarah, istana barok ini pantas dikunjungi sehari penuh. Dengan dalil tidak melulu termasuk taman standar namun kebun hewan dan labirin pagar di mana kita dapat menyaksikan orang beda tersesat atau mencobanya sendiri!

Kembali di Wina, di samping Gedung Opera Negara, susunan pendek guna tur kota berkisar dari Ringstrasse, ke sejumlah museum terkemuka, Parlemen dan bekas Istana Hapsburg dan Belvedere. Terlepas dari apakah kita seorang penunggang kuda, Anda barangkali juga hendak singgah di Sekolah Berkuda Spanyol yang familiar di dunia. Salah satu kesayangan pribadi saya ialah mencicipi Sachertorte yang familiar di Kafe Wina pribumi di Sacher Hotel yang anggun tempat asalnya dibuat. Meskipun Anda mesti bepergian ke Salzburg untuk mendatangi tempat kelahiran Mozart, penyuka musik dapat mendatangi Haus der Musik di Wina dan mengupayakan permainan komputer versi abad ke-18 dari komputer.

Tempat urgen lain dalam susunan "yang mesti saya lakukan" di Austria ialah kunjungan ke Biara Melk yang bertingkat yang menghadap ke Sungai Donau, perjalanan kereta relatif singkat dari Wina. Saya berangkat pada hari Minggu pagi yang memberi saya satu latihan baru. Seperti di mayoritas dunia, jadwal akhir pekan bervariasi dan jam di luar musim paling terbatas. Saya dapat sampai di sana dan berpulang kepada hari yang sama namun tidak tanpa tran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar